PPID Balai Pengujian Standar Instrumen Pertanian Lahan Rawa

Kementerian Pertanian Republik Indonesia

PPID Balai Pengujian Standar Instrumen Pertanian Lahan Rawa

BSIP Dukung Kalimantan Selatan Capai Target Pengembangan Serealia Tahun 2024!




 <!-- x-tinymce/html -->

#RawaBisa

Banjarmasin, 20 Februari 2024 – BSIP Lahan Rawa menghadiri rapat koordinasi pelaksanaan pengembangan serealia bidang tanaman pangan yang dilaksanakan di Treepak Hotel Banjarmasin, rapat dipimpin oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Kalimantan Selatan.

Plh Kepala DPKP Kalsel, Imam Subarkah, dengan tegas menguraikan capaian luar biasa produksi padi tahun sebelumnya yang mencapai 847.000 ton. Angka tersebut meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 819.000 ton, menandakan progres yang sangat positif.

Namun, tantangan tidak pernah berhenti di sini. Dalam upaya untuk mengantisipasi El-Nino akhir tahun lalu, Kalimantan Selatan melalui Gernas El Nino telah menargetkan tanaman padi  seluas 62.880 hektar dengan realisasi yang lebih tinggi mencapai mencapai 67.000 hektar, membawa hasil panen yang sangat memuaskan. Sebagian tanaman padi akan dipanen pada akhir Februari atau awal Maret 2024.

Meskipun demikian, capaian produksi jagung pada tahun sebelumnya belum memuaskan sepenuhnya karena konversi lahan yang signifikan ke sektor perkebunan dan ubi kayu. Untuk mengatasi hal ini, penanaman jagung di tahun 2024 telah ditargetkan pada lahan seluas 5.000 hektar.

Sebagai sorotan utama, fokus pemerintah dalam pengembangan serealia adalah pada tanaman padi biofortifikasi. Upaya peningkatan produksi tidak hanya melalui peningkatan indeks pertanaman (IP), tetapi juga melalui penggunaan varietas padi unggul lokal. Pengembangan varietas unggul lokal tersebut diawali dengan hasil pengujian yang dilakukan Balittra pada awal tahun 2022 dengan hasil yang baik dan selanjutnya dikembangkan oleh Pemerintah Provinsi Kalsel. Hasil ubinan di lahan rawa pasang surut Kab. Batola mencapai sekitar 6 ton/ha.

Kepala BSIP Lahan Rawa, Agus Hasbianto, menambahkan bahwa beberapa varietas unggul lokal ini memiliki potensi luar biasa, karena umur panennya sekitar 120-135 hari, penggunaan pupuk khususnya nitrogen yang sedikit, dan produksinya melebih rata-rata hasil yang biasa diperoleh petani. (YL/AF)

#PertanianCemerlangIndonesiaGemilang
#SayaBSIP
#Agrostandar